Spesifikasismartphone.com - Salah satu vendor pabrikan ponsel asal china yaitu LeEco tampaknya benar-benar mengalami krisis keuangan, setelah mereka berencana untuk menjual lahan sejumlah 19,8 hektar di silicon valley amerika utara dengan harga mencapai 250 juta dollar amerika yang jika dirupiahkan akan mencapai angka 3.325 triliun rupiah. Sungguh nilai yang fantastis memang jika dilihat dari angka yang ditawarkan, tetapi angka itu menjadi wajar karena lahan yang dimiliki LeEco merupakan property yang menjadi pusat perusahaan raksasa teknologi dunia yang dulunya tempat itu juga pernah menjadi markas besar dari yahoo.
Setelah kurang dari setahun LeEco membeli lahan properti dari yahoo, kini mereka berencana menjual kembali lahan yang dimiliki kepada developer muda asal china yang tergabung dengan Genzon Group dengan harga 260 juta dollar amerika atau selisih 10 juta dollar amerika lebih tinggi dari harga pembelian ketika membelinya dari Yahoo.
Munculnya kabar krisis keuangan dari LeEco ini bukan tanpa alasan, karena informasi ini muncul dari staff LeEco sendiri yang ada di Amerika maupun India. Mungkin LeEco membuat kesalahan besar ketika memutuskan untuk berekspansi ke pasar Global seperti Amerika atau india tanpa harus menimbang terlebih dahulu apakah produk mereka diminati pasar yang ada disana, atau justru kurang diminati, karena apabila sudah menggelontorkan dana yang besar tanpa dibarengi penjualan yang juga besar maka lambat laun bisnis mereka akan merugi yang mengakibatkan perusahaan tersebut mengalami krisis keuangan.
Mungkin butuh waktu dan modal bagi LeEco agar terus hidup dan mengembangkan teknologi terbarunya, dan jalan-jalan satunya adalah mereka menarik kembali dari pasar global dan lebih fokus ke pasar china setidaknya hingga keuangan LeEco lebih stabil. Dan bisa mencoba kembali terjun ke pasar global dengan menjalin kerjasama dengan perusahaan lokal untuk memasarkan produk LeEco, yang kemungkinan ini akan menjadi lebih ampuh dan berhasil jika di bandingkan harus terjun langsung memasarkan sendiri tanpa mengetahui minat pasar di negara yang dituju terlebih dahulu.
Sumber
Setelah kurang dari setahun LeEco membeli lahan properti dari yahoo, kini mereka berencana menjual kembali lahan yang dimiliki kepada developer muda asal china yang tergabung dengan Genzon Group dengan harga 260 juta dollar amerika atau selisih 10 juta dollar amerika lebih tinggi dari harga pembelian ketika membelinya dari Yahoo.
Munculnya kabar krisis keuangan dari LeEco ini bukan tanpa alasan, karena informasi ini muncul dari staff LeEco sendiri yang ada di Amerika maupun India. Mungkin LeEco membuat kesalahan besar ketika memutuskan untuk berekspansi ke pasar Global seperti Amerika atau india tanpa harus menimbang terlebih dahulu apakah produk mereka diminati pasar yang ada disana, atau justru kurang diminati, karena apabila sudah menggelontorkan dana yang besar tanpa dibarengi penjualan yang juga besar maka lambat laun bisnis mereka akan merugi yang mengakibatkan perusahaan tersebut mengalami krisis keuangan.
Mungkin butuh waktu dan modal bagi LeEco agar terus hidup dan mengembangkan teknologi terbarunya, dan jalan-jalan satunya adalah mereka menarik kembali dari pasar global dan lebih fokus ke pasar china setidaknya hingga keuangan LeEco lebih stabil. Dan bisa mencoba kembali terjun ke pasar global dengan menjalin kerjasama dengan perusahaan lokal untuk memasarkan produk LeEco, yang kemungkinan ini akan menjadi lebih ampuh dan berhasil jika di bandingkan harus terjun langsung memasarkan sendiri tanpa mengetahui minat pasar di negara yang dituju terlebih dahulu.
Sumber
Tulis Komentar:
0 comments: